MALANG | NALARPOS.ID — Dalam upaya meningkatkan tata kelola mutu pendidikan tinggi dan memperkuat implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (UIBBC) melaksanakan benchmarking ke Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 7/8/25.
Kegiatan ini berlangsung di kantor BPMI UMM, yang dikenal sebagai salah satu unit penjaminan mutu terbaik di Indonesia dengan sistem PPEPP berbasis digital yang telah terintegrasi secara menyeluruh.
Rombongan UIBBC dipimpin oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI), Rifqi Fauzi, M.I.Kom didampingi oleh tim LPMI, perwakilan Gugus Kendali Mutu (GKM) Fakultas, Ketua LPPM Moh. Ridwan, M.E.Sy dan Ketua LJPI M. Iqbal Al-Ghozali, M.Pd. Rombongan disambut hangat oleh Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si, selaku Kepala BPMI UMM, bersama jajaran pengelola sistem mutu di lingkungan kampus UMM.
Dalam sambutannya, Prof. Jabal menekankan bahwa keberhasilan pelaksanaan penjaminan mutu di UMM adalah hasil dari konsistensi seluruh unit kerja dalam menjalankan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) secara terstruktur dan terintegrasi berbasis sistem digital.
“Kami percaya bahwa keberhasilan mutu bukan hanya hasil dari dokumentasi, tetapi dari budaya mutu yang dibangun secara kolektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua LPMI UIBBC, Rifqi Fauzi, mengungkapkan bahwa benchmarking ini merupakan bagian dari strategi universitas untuk memantapkan sistem penjaminan mutu dalam rangka persiapan akreditasi program studi dan institusi.
“UIBBC ingin belajar langsung dari kampus unggul seperti UMM, terutama dalam pengelolaan SPMI yang terstruktur dan digital, agar implementasi PPEPP di lingkungan UIBBC dapat berjalan secara optimal,” ungkapnya.
Kegiatan benchmarking ini mencakup pemaparan praktik baik pelaksanaan SPMI dan audit mutu internal, diskusi strategi pengembangan budaya mutu, serta peninjauan sistem informasi mutu berbasis digital yang mendukung pelaksanaan PPEPP di UMM.
Tim UIBBC memperoleh banyak wawasan terkait tata kelola mutu yang efektif, sistem evaluasi berbasis data, serta penguatan peran unit-unit pelaksana mutu di tingkat fakultas dan program studi.
Sebagai bentuk tindak lanjut, kedua belah pihak menyepakati adanya komitmen kerja sama berkelanjutan dalam pengembangan sistem penjaminan mutu, pertukaran pengetahuan, dan kolaborasi pelatihan penguatan mutu akademik.
Melalui kegiatan ini, UIBBC semakin mantap melangkah menuju kampus yang unggul, berdaya saing, dan berkomitmen terhadap budaya mutu di setiap lini. Benchmarking ini bukan hanya sebagai kunjungan studi banding, tetapi juga sebagai inspirasi dan dorongan untuk membangun sistem mutu kampus yang progresif dan berkelanjutan.(AM)