MEDAN | NALARPOS.ID — Gerakan literasi di Sumatera Utara terus menunjukkan geliat positif. Salah satunya melalui keikutsertaan Ketua Ruang Baca Bambu, Soeandi Malik, dalam Bimbingan Teknis Manajemen Komunitas Literasi (Komlit) yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Bimtek yang digelar pada 12–15 Agustus 2025 di Penginapan BBPPMPV BBL Sumut ini mengusung tema “Literasi Bermutu, Indonesia Maju” dan menghadirkan para pegiat literasi, pengelola taman baca, serta pemerhati pendidikan dari berbagai daerah di Sumut.
Tidak sekadar membahas strategi menghidupkan budaya membaca, kegiatan ini juga mengupas tuntas manajemen arsip organisasi literasi serta pentingnya legalitas komunitas mulai dari pendaftaran ke Kemenkumham, pencatatan melalui notaris, hingga registrasi di pemerintah daerah seperti kecamatan atau kelurahan.
Menurut Soeandi Malik, topik ini sangat krusial bagi keberlangsungan komunitas.
“Legalitas membuat komunitas literasi lebih dipercaya, memudahkan kerja sama, dan menjaga keberlanjutan program. Literasi bukan hanya soal membaca, tapi juga soal membangun sistem yang kokoh,” ujarnya.
Ruang Baca Bambu sendiri aktif menggelar berbagai kegiatan, mulai dari membaca bersama, bercerita, hingga diskusi buku dan pengenalan karya sastra lokal.
Tujuannya sederhana namun berdampak besar: menjadikan ruang baca sebagai pusat belajar, bertukar ide, dan mempererat hubungan sosial.
Dengan manajemen yang tertib dan dukungan legalitas, komunitas literasi seperti Ruang Baca Bambu diharapkan mampu menjadi motor penggerak lahirnya generasi pembelajar yang kritis, kreatif, dan berwawasan luas-mewujudkan mimpi bersama: literasi bermutu untuk Indonesia maju. (PR)