Dari Kartini hingga Feminisme Islam: Suara Perempuan Menggema di UNIVFEST 2025

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Pemateri Woman Movement UNIFVEST 2025

Foto. Pemateri Woman Movement UNIFVEST 2025

SUMENEP, nusainsider.com Isu kesetaraan gender kembali menjadi sorotan dalam Seminar Woman Movement bertajuk “Breaking the Glass Ceiling: Mendobrak Stereotip Gender dalam Era Modern”. Acara ini digelar di Aula As-Syarqawi Universitas Annuqayah, Rabu (23/7/2025).

Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan UNIVFEST 2025 yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Annuqayah. Ratusan mahasiswi dan anggota Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) turut hadir meramaikan agenda tersebut.

Diskusi berjalan hangat dan edukatif. Tema kesetaraan gender dikupas dari berbagai sudut pandang, mulai dari aspek sosial, historis, hingga keagamaan. Seminar ini menjadi ruang reflektif atas peran perempuan di era modern.

Dr. Esti Sri Rahayu, S.P., M.P., dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, tampil sebagai pembicara pertama. Ia menjelaskan tentang konsep glass ceiling atau batas tak kasat mata yang membatasi perempuan.

Menurut Esti, hambatan perempuan bukan soal kapasitas, tetapi lebih pada struktur sosial yang secara halus membatasi ruang gerak perempuan dalam meraih posisi strategis di berbagai bidang.

“Sering kali hambatannya bukan karena perempuan tidak mampu, tapi karena norma dan sistem sosial yang masih bias,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya penguatan kapasitas, keberanian, dan dukungan sistemik agar perempuan berani tampil dalam ruang-ruang pengambilan keputusan, baik di sektor publik maupun profesional.

Pembicara berikutnya, Ibu Nunung Fitriana, M.Pd., menyampaikan pemaparan historis terkait peran perempuan sebelum dan setelah Islam hadir. Ia juga menyoroti arah gerakan feminisme modern, khususnya di dunia Barat.

“Feminisme Barat kerap memosisikan laki-laki sebagai lawan tanding. Padahal perempuan Indonesia bisa berdaya tanpa menanggalkan nilai-nilai budayanya,” tuturnya.

Ia mencontohkan R.A. Kartini sebagai tokoh yang berhasil mengangkat derajat perempuan melalui jalur pendidikan dan pemikiran, tanpa meninggalkan akar tradisi dan identitas kebangsaan.

Sementara itu, Nyai Nafidzatin Nadhor, S.Ag., hadir dengan pendekatan spiritual dan keagamaan. Ia menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya kebutuhan zaman, tapi bagian dari tanggung jawab keislaman.

“Islam tidak mengekang perempuan, justru mengangkat derajatnya. Maka menjadi perempuan yang aktif dan kritis adalah amanah yang harus dijalankan,” jelasnya.

Seminar ini dimoderatori oleh Sitti Ummu Kulsum. Jalannya diskusi berlangsung dialogis dan terbuka. Peserta dengan antusias mengajukan pertanyaan, membagikan pengalaman, serta memberikan pandangan kritis mengenai ketimpangan gender.

Tak hanya diskusi, seminar ini juga menghadirkan pertunjukan seni. UKM Teater Al-Fatihah membawakan lakon berjudul “Laki-Laki Itu Memenuhi Kepala Kami” yang menyampaikan pesan simbolik tentang patriarki.

Pertunjukan tersebut menggambarkan bagaimana konstruksi sosial patriarkal tertanam dalam alam bawah sadar perempuan, memengaruhi pilihan dan cara pandang mereka terhadap kehidupan.

Seminar Woman Movement ini diharapkan menjadi pemantik kesadaran kolektif tentang pentingnya membongkar stereotip gender dan memperjuangkan kesetaraan yang berkeadilan.

Facebook Comments Box

Penulis : Fer

Follow WhatsApp Channel nalarpos.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Senator Lia Apresiasi Libur Tambahan: Prabowo Pemimpin Simpatik dan Aspiratif
Pendidikan Madura Naik Kelas, Universitas PGRI Sumenep Hadir sebagai Agen Perubahan
Skandal Bos Konter HP di Sumenep: Dugaan Pelecehan Seksual Terungkap dari Kesaksian Pegawai
Diduga Disokong Tokoh Berpengaruh, Rokok Humer Ilegal Tak Tersentuh Hukum
Dosen Sumut Antusias Ikuti Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah dan HKI di UMN Al Washliyah
SMPN 1 Brakas Nyaris Ambruk, Pemerintah Daerah Bungkam
iPhone dan Uang Jadi Iming-Iming? Bos Konter HP di Sumenep Diduga Lakukan Pelecehan
Dua Dekade Eksistensi, MR Ball dan JBL Resto Kukuhkan Diri sebagai Pilihan Utama Hiburan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:25 WIB

Senator Lia Apresiasi Libur Tambahan: Prabowo Pemimpin Simpatik dan Aspiratif

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 17:34 WIB

Pendidikan Madura Naik Kelas, Universitas PGRI Sumenep Hadir sebagai Agen Perubahan

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:29 WIB

Skandal Bos Konter HP di Sumenep: Dugaan Pelecehan Seksual Terungkap dari Kesaksian Pegawai

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 07:18 WIB

Diduga Disokong Tokoh Berpengaruh, Rokok Humer Ilegal Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:31 WIB

SMPN 1 Brakas Nyaris Ambruk, Pemerintah Daerah Bungkam

Berita Terbaru