Ruang Baca Bambu Apresiasi Bimtek Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal oleh Dinas Perpustakaan Kota Sibolga

SIBOLGA | NALARPOS.ID — Ruang Baca Bambu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Sibolga melalui Dinas Perpustakaan Kota Sibolga atas terselenggaranya kegiatan Bimbingan Teknis Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal Kota Sibolga Tahun 2025.

Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah penting karena merupakan bimbingan teknis kepenulisan pertama kali yang secara khusus mengangkat konten budaya lokal Kota Sibolga. Dengan pendekatan yang berakar pada nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal, kegiatan ini berhasil membuka ruang refleksi sekaligus ekspresi kreatif bagi para penulis dan pegiat budaya di Sibolga, 24/04/25.

Ketua Ruang Baca Bambu, Soeandi Malik, menyebut kegiatan ini sebagai langkah maju dalam membangun budaya literasi yang kuat, sekaligus mendorong lahirnya penulis-penulis lokal yang mampu mengangkat kearifan budaya daerah ke panggung yang lebih luas.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Dinas Perpustakaan Kota Sibolga di bawah kepemimpinan Bapak Leonard H. Marpaung, S.E., M.M. yang secara konsisten membina ekosistem literasi di daerah. Kegiatan ini membuka ruang bagi penulis lokal untuk berkembang dan memperkenalkan kekayaan budaya Sibolga melalui tulisan,” ujar Soeandi.

Dengan mengusung tema “Perkembangan Perpustakaan, Budaya Baca dan Literasi di Kota Sibolga: Mewujudkan Masyarakat Cerdas, Mandiri, Terdepan dan Berkelanjutan”, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan masyarakat literasi dan berdaya saing.

Ruang Baca Bambu juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra strategis dalam mendampingi para penulis lokal, termasuk membantu proses penerbitan karya-karya mereka di masa mendatang. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi literasi budaya lokal sebagai identitas daerah yang membanggakan.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pegiat literasi untuk terus berkarya, serta menjadi inspirasi bagi kota/kabupaten lain dalam mengembangkan budaya baca yang berpijak pada kearifan lokal.(PR)