BINJAI | NALARPOS.ID — Situasi internal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Binjai tengah menjadi sorotan. Namun, bukan karena adanya sengketa dua SK kepengurusan seperti yang diklaim oleh Formateur Ketua Umum HMI Cabang Persiapan Binjai.
Faktanya, Pengurus Besar (PB) HMI hanya mengeluarkan satu SK kepengurusan yang sah.
SK tersebut telah dibawa langsung oleh perwakilan PB HMI saat pelantikan pengurus HMI Cabang Persiapan Binjai pada 7 Oktober 2024 di Pendopo Umar Baki, Binjai.
Pelantikan itu dipimpin oleh Kanda Rizki Alif Maulana dan Kanda Lukmanul Hakim dari PB HMI.
Namun, pelantikan tersebut sempat diwarnai aksi penolakan dari beberapa pihak, termasuk Dody Setiawan Lubis yang saat itu akan dilantik sebagai Ketua Umum HMI Cabang Persiapan Binjai.
Penolakan terjadi karena mereka tidak menerima SK kepengurusan yang dibacakan oleh perwakilan PB HMI. Situasi ini berujung pada kericuhan hingga akhirnya dimediasi dan diselesaikan secara damai di Polres Binjai.
Beberapa minggu setelah insiden tersebut, PB HMI mengeluarkan surat pemberitahuan Nomor: 217/A/SEK/06/1446. Surat ini menetapkan bahwa mulai 13 Desember 2024, pelantikan pengurus HMI cabang se-Indonesia akan dilakukan oleh BADKO HMI.
BADKO HMI Sumut pun telah berupaya berkomunikasi dengan Formateur Ketua Umum Cabang Persiapan Binjai mengenai pelantikan ulang dengan SK yang sama, yaitu Nomor: 117/KPTS/A/03/1446 H. SK tersebut tetap menetapkan Dody Setiawan Lubis sebagai Ketua Umum dan Rezeki Arinanda sebagai Sekretaris Umum.
Namun, hingga kini, pelantikan ulang tersebut belum juga terlaksana.
Penurunan status HMI Cabang Binjai menjadi Cabang Persiapan didasari oleh beberapa faktor, antara lain:
- Vakumnya beberapa komisariat di bawah naungan HMI Cabang Persiapan Binjai, seperti HMI Komisariat MIPS Budidaya dan HMI Komisariat PBS Budidaya.
- Tidak adanya Latihan Kader 2 selama kurang lebih lima periode kepengurusan berturut-turut.
- Minimnya jumlah kader HMI yang tercatat dalam database HMI Cabang Persiapan Binjai.
Dengan demikian, klaim bahwa HMI Cabang Persiapan Binjai sedang mengalami konflik internal adalah tidak benar. Justru permasalahan utama terletak pada enggannya pihak terkait untuk melaksanakan pelantikan ulang.
Menyebarkan isu konflik internal tanpa dasar yang jelas hanya akan menjadi bumerang ibarat meludah ke atas, akhirnya mengenai muka sendiri.