SUMENEP | NALARPOS.ID — Masyarakat Desa Sakala, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, digemparkan oleh kabar perselingkuhan antara Kepala SDN Sakala II, Edi Kurniawan, dan Reka Ruspawati, guru honorer yang juga istri bendahara desa setempat.
Skandal ini mencuat setelah beredar foto mesra keduanya, yang disebut sebagai bukti tak terbantahkan. Edi diketahui merupakan kakak ipar Kepala Desa Sakala, Bukhari Muslim Mandar. Sedangkan Reka adalah staf pengajar di SDN yang sama.
Salah satu tokoh masyarakat berinisial MW menyebutkan, rumor hubungan terlarang antara keduanya sudah lama menjadi pembicaraan warga. Namun, baru kali ini publik memperoleh bukti konkret.
“Isu ini sudah lama terdengar, tapi belum ada bukti. Sekarang sudah ada foto mereka berciuman,” ungkap MW kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, istri Edi Kurniawan juga telah lama menaruh curiga terhadap kedekatan suaminya dengan Reka. Ia bahkan sering mengeluh kepada adiknya sendiri, yang tak lain adalah Kepala Desa Sakala.
“Setiap sang istri mengadu ke adiknya, Kepala Desa, selalu ditepis. Mungkin karena menjaga keharmonisan keluarga,” ujar MW.
Puncaknya terjadi saat ponsel milik Edi dipinjam oleh anaknya. Ketika membuka galeri, sang anak menemukan foto ayahnya berciuman dengan Reka. Foto itu langsung disampaikan kepada ibunya.
“Anaknya langsung syok. Foto itu lalu ditunjukkan ke ibunya. Sejak saat itu, kabar perselingkuhan ini menyebar luas dan membuat heboh warga,” jelas MW.
Tokoh masyarakat tersebut mendesak agar keduanya segera diproses melalui hukum adat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Desa (Perdes) yang berlaku di Desa Sakala.
“Harus dihukum sesuai Perdes. Diarak keliling desa itu salah satu bentuk sanksinya. Apalagi Edi adalah PNS, tentu ada konsekuensi dari pemerintah daerah juga,” tegas MW.
Sementara itu, Kepala Desa Sakala, Bukhari Muslim Mandar, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum memberikan tanggapan. Pesan terlihat telah dibaca, namun panggilan telepon ke nomornya juga tak aktif.
Warga berharap aparat desa tidak tinggal diam atas kejadian ini. Mereka menilai, selain mencoreng dunia pendidikan, skandal tersebut juga merusak keharmonisan sosial di tengah masyarakat.
Penulis : Fer