JATIM | NALARPOS.ID — Suasana RT 7 RW 5, Kelurahan Jemursari, Surabaya, Minggu siang, tampak berbeda dari biasanya. Gang-gang kecil dipenuhi tawa, sorak-sorai, dan semangat warga yang mengikuti lomba Agustusan untuk menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Ibu-ibu PKK, anak-anak, hingga para bapak larut dalam kemeriahan. Setiap sudut dipenuhi canda, riuh dukungan, dan wajah-wajah penuh semangat.
Acara ditutup dengan foto bersama yang memancarkan kebersamaan dan kehangatan—momen yang dibawa pulang warga bersama hadiah dan kenangan indah.
Di tengah keramaian, hadir Anggota DPD RI Lia Istifhama. Putri tokoh NU KH Masykur Hasyim yang akrab disapa Ning Lia ini datang bukan hanya memberi sambutan, tetapi ikut terjun langsung mengikuti lomba.
Dengan senyum lebar, Ning Lia berpartisipasi di lomba nyunggi tempe—membawa tempe berisi tepung di atas kepala sambil berjalan. Suasana pecah ketika ia nyaris kehilangan keseimbangan, namun tetap melangkah mantap hingga garis akhir.
Tak kalah seru, ia juga ikut lomba estafet injak kardus yang membuat suasana makin heboh.
“Rasanya seru sekali, seperti kembali ke masa kecil. Semangatnya luar biasa, semua kompak,” ujarnya sambil tertawa.
Tak hanya ikut bermain, Ning Lia juga berkeliling mengunjungi stan pameran karya TP PKK Jemursari. Berbagai produk kreatif ditampilkan, mulai kerajinan daur ulang hingga makanan tradisional.
Ia tampak antusias, beberapa kali memuji dan memberi apresiasi atas kreativitas warga.
Salah satu momen yang membuat warga gembira adalah saat Ning Lia memborong dagangan UMKM setempat—mulai dari pentol kenyal, risoles gurih, hingga jajanan sehat—untuk kemudian dibagikan kembali kepada warga.
“Kalau diborong seperti ini, rasanya tambah semangat jualannya,” ujar Siti, salah satu pedagang, dengan mata berbinar.
Bagi warga, Ning Lia bukan sekadar tamu kehormatan.
“Beliau tidak canggung, mau ikut lomba, ngobrol, bercanda. Rasanya seperti keluarga sendiri,” ungkap seorang ibu PKK sambil tersenyum.
Menurut Ning Lia, kegiatan seperti ini adalah wujud nyata silaturahmi dan gotong royong.
“Semangat persatuan seperti ini adalah roh kemerdekaan. Kita merdeka karena bersatu, dan kita bisa maju kalau terus bersama-sama,” pungkasnya.
Penulis : Fer