SUMENEP | NALARPOS.ID —- Peredaran rokok merek Bani Blueberry kian marak di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Rokok yang diproduksi oleh PR. Cahaya Pro asal Pamekasan ini beredar luas di pasaran dan bahkan mudah ditemukan di platform marketplace.
Berdasarkan penelusuran Media Nalar Pos, rokok Bani Blueberry dijual dalam kemasan berisi 20 batang. Namun, kemasan tersebut hanya ditempeli pita cukai yang berlaku untuk isi 10 batang.
Kondisi ini menimbulkan dugaan kuat adanya pelanggaran terhadap ketentuan cukai hasil tembakau sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.
Sumber di lapangan menyebut, dugaan salah penempelan pita cukai itu diduga bukan disebabkan oleh kelalaian teknis. Sebaliknya, ada indikasi kuat bahwa praktik tersebut dilakukan secara sengaja demi mengurangi beban cukai dan menekan biaya produksi.
“Kalau dilihat dari pola peredaran dan kemasannya, ini bukan kesalahan teknis. Ada kemungkinan besar pita cukai ditempel untuk setengah isi dari seharusnya,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Selasa (28/10/2025).
Kendati demikian, dari hasil pantauan di toko, rokok Bani Blueberry dijual dengan harga sekitar Rp18.000 per bungkus. Harga tersebut dinilai terlalu murah untuk produk dengan isi 20 batang, sehingga memperkuat dugaan bahwa terdapat upaya penghindaran cukai dalam proses produksinya.
Hingga kini, PR. Cahaya Pro Pamekasan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. Sementara itu, otoritas terkait seperti Bea dan Cukai Madura juga belum mengeluarkan pernyataan mengenai temuan ini.
Sebagai tindak lanjut, pewarta Media Nalar Pos berencana melakukan penelusuran lebih jauh akan dugaan kesalahan penempelan pita cukai dan menelusuri potensi pelanggaran yang terjadi.
Penulis : Fa
Editor : Redaksi













