PEMSIAN | NALARPOS.ID — Langkah besar diambil dunia olahraga Kota Pematang Siantar lewat suksesnya Musyawarah Kota (Muskot) Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI). Tak hanya membentuk kepengurusan baru, Muskot ini menjadi titik awal kebangkitan olahraga bola tangan yang akan menyasar langsung ke sekolah-sekolah. Tantangan pun langsung datang dari KONI Kota Pematang Siantar: selenggarakan Kejuaraan Bola Tangan Pelajar Piala Wali Kota!
Ketua KONI Kota Siantar yakni Rio Alexander Siahaan, dalam sambutannya yang penuh semangat menyatakan bahwa Pemerintah Kota, melalui KONI, tengah berkomitmen menghidupkan kembali Stadion Sang Naualuh sebagai pusat kegiatan olahraga masyarakat, terutama generasi muda. 31/05/25
“Pak Wali Kota meminta stadion Sang Naualuh kembali aktif. Kami menantang ABTI Siantar untuk menjawabnya dengan menggelar kejuaraan bola tangan antar pelajar di sana. Ini wujud nyata bahwa olahraga harus dekat dengan masyarakat,” tegas Riu yang didampingi Sekretaris Ramli Simanjuntak dan Wakil Ketua Eka Sinaga
Mandat kepemimpinan ABTI Kota Pematang Siantar diberikan kepada Amos Panggabean, yang optimis membawa bola tangan semakin dikenal dan digemari, terutama di kalangan pelajar.
“Kami percaya olahraga ini sangat potensial dan bisa menjadi bagian penting dari aktivitas pendidikan. Dengan sertifikasi pelatih dan wasit yang telah kami miliki, kami siap masuk ke sekolah-sekolah dan memulai pembinaan sejak dini,” ujar Amos.
Muskot ini turut dihadiri oleh Pengurus Provinsi ABTI Sumut, di antaranya Sekretaris Umum Agustin Sastrawan Harahap dan Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi Dr. Suyono, S.Pd, M.Or. Kehadiran mereka memberikan energi dan dukungan besar kepada pengurus baru.
Dukungan Penuh dari ABTI Sumut
Agustin Sastrawan Harahap menegaskan pentingnya momen ini sebagai awal kebangkitan bola tangan di Sumut, dimulai dari Siantar.
“Kami sangat mengapresiasi langkah KONI Kota Siantar yang berani memberikan tantangan ini. Ini harus disambut dengan aksi nyata. Kami percaya ABTI Siantar bisa melakukan gebrakan dan menyentuh langsung dunia pendidikan-dari SD, SMP, hingga SMA,” ujar Agustin.
Ia juga menyampaikan bahwa ABTI Sumut telah menyiapkan strategi khusus untuk membumikan olahraga bola tangan secara merata di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“Kami dorong seluruh ABTI kabupaten/kota agar segera menggelar sosialisasi, ekshibisi, kejuaraan, serta pelatihan pelatih dan wasit. Tujuannya bukan hanya pengembangan teknis, tapi juga membentuk kepengurusan daerah yang solid dan penuh semangat kerja sama. Kami ingin membangun ABTI dengan dinamika yang sehat dan suasana kekeluargaan,” tambahnya.
17 Sekolah Siap Terlibat dalam Kepengurusan
Yang menarik, Muskot ini juga melibatkan perwakilan guru olahraga dari 17 sekolah di Pematang Siantar, yang nantinya akan masuk dalam struktur kepengurusan dan menjadi garda depan dalam memperkenalkan dan mengembangkan bola tangan di satuan pendidikan.
Keterlibatan langsung dunia pendidikan menandai pendekatan strategis ABTI Kota Siantar: membangun olahraga dari akar rumput.
“Kami siap menjawab tantangan dari KONI dan Pemko. Kami akan rancang kompetisi dengan matang, melibatkan pelajar secara aktif, dan menjadikan kejuaraan Piala Wali Kota sebagai momentum kebangkitan,” pungkas Amos.
Dengan semangat baru, kolaborasi lintas institusi, dan pendekatan yang menyasar langsung ke pelajar dan pendidik, ABTI Kota Pematang Siantar siap menorehkan babak baru dalam sejarah olahraga daerah. Bola tangan bukan sekadar olahraga, tapi jembatan pembinaan karakter, kerja tim, dan semangat sportivitas di kalangan generasi muda. (PR)