Skandal Mudik Gratis di Sumenep: Dugaan Kolusi dan Nepotisme, BEM Angkat Bicara

Rabu, 26 Maret 2025 - 00:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP | NALARPOS.ID Program mudik gratis yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuai kontroversi di Kabupaten Sumenep. Sejumlah pihak menilai program yang seharusnya membantu masyarakat justru dimanfaatkan oleh oknum tertentu demi kepentingan pribadi.

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep menyuarakan kekecewaannya terhadap Pemkab Sumenep, yang dinilai kurang tegas dalam mengawasi pelaksanaan program ini.

Koordinator BEM Sumenep, Moh. Syauqi, menyoroti lemahnya pengawasan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep. Menurutnya, hal ini membuka celah bagi praktik kolusi dan nepotisme dalam distribusi kuota mudik gratis.

“Kami sangat kecewa. Seharusnya Pemkab Sumenep bisa lebih sigap memastikan program ini berjalan transparan dan benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak,” tegas Syauqi, Rabu (26/3/2025).

Ia juga menyinggung slogan “Bismillah Melayani” yang digaungkan Pemkab Sumenep. Menurutnya, slogan tersebut seharusnya tidak sekadar menjadi kata-kata, melainkan benar-benar diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.

“Pelaksanaan mudik gratis ini melibatkan pelabuhan di Sumenep, sehingga pemerintah daerah memiliki peran penting dalam pengawasannya,” tambahnya.

Sejumlah warga mengaku kesulitan mendapatkan akses ke program mudik gratis ini. Sementara itu, ada indikasi bahwa pihak tertentu mendapatkan prioritas melalui jalur tidak resmi.

“Dugaan praktik ini semakin memperkuat anggapan bahwa program mudik gratis masih jauh dari asas keadilan dan transparansi,” ujar Syauqi.

Masyarakat pun mendesak agar pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, segera melakukan evaluasi menyeluruh dan menindak tegas oknum-oknum yang terlibat. Jika tidak, kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah bisa semakin menurun.

Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan ini.

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel nalarpos.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025
Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025
Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha
Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional
SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken
Mega Remmeng: Ketika Seni, Sejarah, dan Air Mata Bersatu di Malam Festival Sumenep
Mega Remmeng Kembali Mengudara! Kuda Terbang Arya Joko Tole Siap Guncang Sumenep Malam Ini
Songennep FC Resmi Gabung AFP Jatim, Futsal Sumenep Hidup Lagi!
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:34 WIB

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:36 WIB

Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:18 WIB

Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:57 WIB

SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken

Berita Terbaru