MEDAN | NALARPOS.ID — Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan, Komisariat Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (UNIMED), merayakan Dies Natalis ke-47 dengan sebuah agenda yang sarat makna dan inspirasi.
Acara yang digelar pada Minggu, 23 Maret 2025, mulai pukul 15.00 WIB di PKM GMKI Cabang Medan ini mengusung tema besar berupa diskusi pendidikan dengan topik “Bagaimana Implementasi Kurikulum Deep Learning dalam Transisi Kurikulum Merdeka.”
Hadir sebagai narasumber pertama, Dr. Aminuddin Marpaung, S.Sos., MA., C.IP — Dosen FUSI UINSU, menyampaikan bahwa penerapan deep learning dalam pendidikan adalah sebuah kerangka Acuan Baru bagi Pendidikan Indonesia.
“Dalam transisi Kurikulum Merdeka, penerapan Deep Learning bukan hanya sekadar tren teknologi, tetapi sebuah kebutuhan untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis, kreatif, dan adaptif. Pendidikan harus mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan problem-solving yang tinggi dan siap menghadapi tantangan global,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Amnuddin juga menekankan bahwa deep learning bukan hanya soal kecerdasan buatan, tetapi juga bagaimana dosen dan mahasiswa dapat berkolaborasi menciptakan lingkungan belajar yang aktif, reflektif, dan kontekstual.
“Saya percaya, generasi muda harus diberikan ruang untuk eksplorasi, tidak hanya menghafal teori. Implementasi Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning akan mencetak lulusan yang mampu berpikir strategis, mengambil keputusan cepat, dan siap menjadi pemimpin di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd — Guru Besar UNIMED, turut hadir memberikan pemaparan dari sudut pandang akademis dan kebijakan pendidikan, memperkuat pemahaman peserta terkait bagaimana perguruan tinggi dapat mengadopsi kurikulum berbasis kecerdasan buatan dan pembelajaran mandiri.
Diskusi ini dipandu oleh moderator Epenri Tamba, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua AKSPEL M.B 2024–2025.
Setelah sesi diskusi yang berlangsung interaktif, acara dilanjutkan dengan kebaktian bersama. Fernando Tambunan, M.Th hadir sebagai pengkhotbah, menyampaikan renungan rohani dengan tema “Berkembang dan Bersatu dalam Kristus” yang diambil dari Efesus 4:15–16.
Momentum Dies Natalis ke-47 ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan, memperkuat nilai iman, serta membuka wawasan kader GMKI tentang pentingnya pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman namun tetap berpijak pada nilai-nilai Kristiani.
Seluruh kader, alumni, dan simpatisan GMKI diundang untuk hadir, menyimak, dan terlibat dalam rangkaian acara yang berlangsung hingga selesai.