6 Kali Paket Gagal Dikirim, Pelanggan Shopee di Sumenep Geram

Kamis, 20 Februari 2025 - 20:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP | SUMEKAR.ID — Seorang pelanggan Shopee di Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, mengaku kecewa dengan pelayanan kurir SPX yang bertugas di daerahnya.

Pelanggan bernama Sudirman menyampaikan keluhannya terhadap kurir berinisial A.M. yang sering kali tidak mengantarkan paket langsung ke alamat tujuan.

Keluhan ini bermula ketika Sudirman memesan paket melalui aplikasi Shopee. Awalnya, kurir meminta pelanggan untuk menjemput paket di tengah jalan, bukan mengantarkan ke alamat yang tertera di aplikasi.

Sudirman sempat mengabaikan hal ini karena merasa kasihan. Namun, saat ia kembali berbelanja, kurir tersebut malah mengungkapkan penyesalannya karena telah mengantarkan paket ke rumah Sudirman, dengan alasan alamatnya terlalu jauh dan bukan area tugasnya.

Kurir bahkan meminta Sudirman mengubah alamat pengiriman ke desa lain. Padahal, alamat yang digunakan Sudirman sudah sesuai dengan yang tertera di KTP.

Lebih lanjut, Sudirman juga mengungkapkan bahwa paket-paket yang ia pesan sering kali dikembalikan atau mengalami penundaan pengiriman tanpa konfirmasi.

Ia mengklaim sudah sekitar enam hingga tujuh kali mengalami hal serupa, baik menggunakan akunnya sendiri maupun akun istrinya.

Dalam aplikasi Shopee, status pengiriman paketnya sering kali menunjukkan “Pengiriman ditunda: Pembeli menjadwalkan ulang waktu pengiriman.” Padahal, menurut Sudirman, ia tidak pernah menjadwalkan ulang atau menerima telepon dari kurir.

Tak hanya itu, Sudirman juga menyoroti tindakan kurir yang selalu meminta pembayaran lebih dari nominal pesanan saat mengantarkan paket COD.

Misalnya, jika harga barang Rp25.200, kurir meminta Rp26.000, yang berarti ada kelebihan Rp800. Hal ini terjadi berulang kali dan membuat pelanggan merasa dirugikan.

“Mengantar paket adalah tugas dan tanggung jawab seorang kurir. Namun, yang saya alami justru sebaliknya. Selain paket yang tak kunjung diantar, kurir juga sering meminta tambahan uang tanpa alasan jelas. Saya merasa sangat kecewa dengan layanan SPX di daerah ini,” ujar Sudirman.

Atas kejadian ini, Sudirman berencana mendatangi kantor SPX untuk meminta pertanggungjawaban dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel nalarpos.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025
Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025
Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha
Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional
SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken
Mega Remmeng: Ketika Seni, Sejarah, dan Air Mata Bersatu di Malam Festival Sumenep
Mega Remmeng Kembali Mengudara! Kuda Terbang Arya Joko Tole Siap Guncang Sumenep Malam Ini
Songennep FC Resmi Gabung AFP Jatim, Futsal Sumenep Hidup Lagi!
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:34 WIB

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:36 WIB

Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:18 WIB

Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:57 WIB

SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken

Berita Terbaru