Perempuan Melawan Plafon Kaca: Suara Kritis Menggema di Kampus Annuqayah

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Flayer Univ fest 2025 INSTIKA Guluk-Guluk

Foto. Flayer Univ fest 2025 INSTIKA Guluk-Guluk

SUMENEP | NALARPOS.ID Universitas Annuqayah kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang diskusi kritis dan progresif bagi mahasiswi dengan menggelar seminar bertajuk “Woman Movement”.

Seminar ini mengangkat tema “Breaking the Glass Ceiling: Mendobrak Stereotip Gender dalam Era Modern” dan dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025, pukul 09.00–12.00 WIB di Auditorium As-Syarqawi, sebagai bagian dari rangkaian acara UNIVFEST 2025.

Kegiatan ini terbuka untuk umum, khususnya peserta perempuan, dan mewajibkan seluruh pengurus KBM serta HMP Universitas Annuqayah untuk hadir. Tujuannya adalah memperluas wawasan dan menumbuhkan kesadaran sosial tentang isu-isu kesetaraan gender.

Sebagai pembicara utama, hadir Dr. Esti Sri Rahayu, S.P., M.P., dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur. Ia akan membahas tuntas soal bayang-bayang stereotip gender di ruang publik, baik di dunia kerja maupun pendidikan, serta strategi menembus glass ceiling yang kerap menghambat perempuan dalam meraih posisi strategis.

Selain itu, dua narasumber perempuan inspiratif juga akan turut mengisi acara: Nunung Fitriana, M.Pd., akademisi sekaligus pegiat pendidikan perempuan, dan Nyai Nafidzatin Nadhor, S.Ag., tokoh perempuan pesantren yang konsisten menyuarakan kesetaraan berbasis nilai-nilai keislaman.

Acara akan dipandu oleh Sitti Ummu Kulsum sebagai moderator. Seminar ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan spesial dari grup Teater Al-Fatihah.

Presiden Mahasiswa Universitas Annuqayah, A. Rahman Al Mahfudy, menyambut antusias terselenggaranya seminar ini. Ia menegaskan pentingnya ruang aman bagi perempuan agar bisa berpikir kritis dan terbebas dari belenggu stereotip.

“Kami ingin perempuan di Annuqayah memiliki ruang berpikir bebas dan kritis. Seminar ini bukan hanya membahas isu perempuan, tetapi juga mengajak semua pihak menyadari pentingnya kesetaraan peran dalam kehidupan modern,” ujarnya.

Mahfudy, yang juga aktivis PMII, menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi pelopor dalam memperjuangkan keadilan gender.

“Semakin tinggi pendidikan seseorang, seharusnya semakin hilang diskriminasi. Perempuan tidak cukup hanya didengar, tetapi harus diberi ruang untuk menentukan arah perubahan,” tambahnya dengan semangat.

Ia berharap seminar Woman Movement menjadi momentum reflektif dan progresif, khususnya bagi generasi muda, dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil, setara, dan menghargai peran perempuan secara utuh.

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel nalarpos.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025
Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025
Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha
Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional
SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken
Mega Remmeng: Ketika Seni, Sejarah, dan Air Mata Bersatu di Malam Festival Sumenep
Mega Remmeng Kembali Mengudara! Kuda Terbang Arya Joko Tole Siap Guncang Sumenep Malam Ini
Songennep FC Resmi Gabung AFP Jatim, Futsal Sumenep Hidup Lagi!
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:34 WIB

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:36 WIB

Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:18 WIB

Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:57 WIB

SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken

Berita Terbaru