KNPI Sumenep di Ujung Krisis: Ketua Dinilai Abaikan Forum Tertinggi

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP | NALARPOS.IDKetegangan di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumenep makin membara, menyusul isu perpanjangan masa jabatan ketua yang dianggap melanggar hasil Rapat Pimpinan Paripurna Daerah (Rapimpurda).

Padahal, Rapimpurda yang digelar di Kota Batu pada 24–25 Juli 2024 lalu, secara tegas menetapkan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Sumenep pada Mei 2025.

Asmuni, salah satu aktivis kepemudaan Sumenep, menilai Ketua KNPI saat ini tidak menghargai forum tertinggi organisasi. Ia menyebut Rapimpurda adalah produk kesepakatan final yang wajib dijalankan.

“Ketua KNPI ini paham organisasi atau tidak? Rapimpurda itu kesepakatan tertinggi. Kalau hasilnya diabaikan, lalu buat apa digelar jauh-jauh di Batu?” tegas Asmuni, Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, seluruh Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) yang hadir dalam forum itu sepakat Musda digelar Mei 2025. Kesepakatan itu tak bisa diubah hanya karena kepentingan segelintir pihak.

“Tidak boleh ada akrobat politik untuk memperpanjang masa jabatan Ketua KNPI. Ini organisasi, bukan warung pribadi,” tambahnya.

Ia menegaskan, jika keputusan bersama dicederai, maka kepercayaan terhadap lembaga kepemudaan ini akan hancur di mata publik.

Di sisi lain, seorang pengurus KNPI Sumenep yang enggan disebutkan namanya mengaku pesimistis Musda akan terlaksana sesuai jadwal.

“Hingga kini, Ketua KNPI belum membentuk panitia Musda. Kami bingung, padahal Mei sudah lewat,” ujarnya dengan nada kecewa.

Ia menganggap ketua terkesan sengaja menunda pelaksanaan Musda demi memperpanjang masa jabatannya sendiri. Hal ini menimbulkan kegelisahan di kalangan internal OKP dan pengurus.

“Kalau niatnya baik, panitia seharusnya sudah terbentuk dari awal tahun,” ucapnya.

Polemik ini semakin menjadi perbincangan hangat di kalangan aktivis muda Sumenep. Mereka mendesak agar Ketua KNPI segera bertindak transparan dan menjalankan hasil forum organisasi.

Hingga berita ini ditulis ulang, Ketua KNPI Sumenep belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi tersebut. Sejumlah pihak berharap, polemik ini segera diselesaikan secara elegan demi menjaga marwah organisasi kepemudaan di Sumenep.

Facebook Comments Box

Penulis : Zi

Follow WhatsApp Channel nalarpos.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025
Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025
Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha
Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional
SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken
Mega Remmeng: Ketika Seni, Sejarah, dan Air Mata Bersatu di Malam Festival Sumenep
Mega Remmeng Kembali Mengudara! Kuda Terbang Arya Joko Tole Siap Guncang Sumenep Malam Ini
Songennep FC Resmi Gabung AFP Jatim, Futsal Sumenep Hidup Lagi!
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:34 WIB

Dari Tari Muang Sangkal hingga Musik Tongtong: Sumenep Rayakan Warisan Budaya dalam Festival Akbar 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Dengan Ruh Santri dan Semangat Kebangsaan, Ansor Ambunten Teguhkan Barisan di Hari Santri 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:36 WIB

Momentum HSN, Baznas Sumenep Perkuat Ekonomi Umat Lewat Bantuan Modal Usaha

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:18 WIB

Prof. Suhaidi, S.H., M.H. Bersama Ahmad Braja Wahyu Menyoroti Restorative Justice dan Kewenangan Bea Cukai di Garis Laut Internasional

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:57 WIB

SKK Migas-KEI Salurkan Bantuan Peralatan UMKM dan Pertanian di Pulau Sapeken

Berita Terbaru